Tren desain grafis terus mengalami
perubahan dari waktu ke waktu. Bahkan tak jarang, berbagai tren desain
yang muncul saat ini terinspirasi dari aliran desain zaman dulu, seperti
Vintage design dan Flat design yang bahkan terinspirasi dari style desain ‘Victorian Style Design (1837-1901)’, ‘Swiss / International Design (1940-1980)’ dan lainnya.
Nah, apa saja aliran desain grafis tersebut? Berikut ulasannya!
Gaya desain grafis Victorian berkembang di Amerika, Inggris dan sebagian besar benua Eropa sejak tahun 1820-an hingga tahun 1900. Gaya ini muncul karena reaksi seniman akibat revolusi industri. Victorian style memiliki ciri khas ornamen yang kompleks dalam desainnya. Menggunakan warna-warna gelap, seperti hitam dan coklat. Style ini selalu menggunakan border dekoratif yang dipadukan dengan tipografi yang rumit sehingga desain terlihat penuh.
Style yang dimulai di Inggris dan berkembang hingga ke Eropa dan Amerika Utara pada 1880-1910-an ini kemudian muncul kembali di Jepang pada tahun 1920-an. Style ini memiliki ciri khas penggunaan tekstur dan ilustrasi tipografi.
Ciri utama dari style desain Art Nouveau adalah digambar tangan atau hand draw, penggunaan ornamen garis dan kurva yang alami serta penggunaan objek wanita pada desain. Art Nouveau merupakan gaya desain internasional pertama yang berkembang tahun 1880-an hingga era awal perang dunia pertama walaupun hanya berlangsung relatif singkat. Desain Art Nouveau umumnya terinspirasi dari bentuk-bentuk alam seperti bunga, burung, serangga, ombak laut, postur tubuh wanita, dan sebagainya. Desain Art Nouveau biasanya ditandai dengan adanya ornamen meliuk-liuk mengikuti irama alam dan lingkungan.
Gerakan seni Futurist menekankan supremasi teknologi, kecepatan dan industri dalam dunia yang terus berubah. Style desain Futurism banyak mempengaruhi perkembangan desain grafis ke arah yang lebih modern pada abad 20-an. Menampilkan gabungan antara nasionalisme, militerisme Italia dan kecepatan yang biasanya diekspresikan melalui figur mobil, pesawat terbang, dan kota.
Ciri khas dari Early Modern Style adalah memiliki bentuk geometris, lebih minimalis, dan menekankan penggunaan foto dengan sedikit ilustrasi.
Style terlihat realistis dan kebanyakan menggambarkan tokoh, pahlawan atau simbol sebagai objek utamanya, teksnya terlihat lebih kuat dengan penggunaan font yang jelas dan tebal.
Art Deco populer pada tahun 1920 sampai 1940-an. Ciri khasnya mempresentasikan kemewahan, extravaganza, glamour, kejayaan, konsumerisme dan kecepatan.
Bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, motion line dan lampu-lampu mesin dengan mengutamakan kesederhanaan peletakan elemen-elemen desain.
Para desainer Swiss adalah orang yang sangat perfeksionis dalam bentuk tipografi. Oleh karena itu, style ini menggunakan font sans serif dengan desainnya yang minimalis. Memanfaatkan white space, style ini mengutamakan pesan yang ingin disampaikan. Biasanya, Swiss Style menggunakan bentuk yang asimetris.
Style ini memiliki prinsip simplicity dengan bentuk geometris yang terdistorsi, sederhana, dan non-dekoratif, gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modern. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern telah banyak digunakan sehingga semakin menambah berbagai macam methodology prinsip-prinsip dalam mendesain.
Style ini dulu biasa digunakan pada komik dan poster film. Dengan tampilan yang lebih futuristik dan penggunaan font yang menonjol ditambah kontras warna yang sesuai antara font dan ilustrasi, style ini biasanya menampilkan tokoh dengan pose unik sebagai objek utama.
Itu dia kesepuluh aliran atau style desain yang pernah ada dan menjadi inspirasi desain-desain saat ini. Sebenarnya masih ada beberapa aliran desain lainnya, seperti Grunge Style, Post Modern Style, Flat Design, dan masih banyak lainnya
jangan lupa mampir ke youtube saya ya
https://www.youtube.com/channel/UC81uG899YBqnebjUYm8rdng/featured
Nah, apa saja aliran desain grafis tersebut? Berikut ulasannya!
1. Victorian (1837-1901)
Gaya desain grafis Victorian berkembang di Amerika, Inggris dan sebagian besar benua Eropa sejak tahun 1820-an hingga tahun 1900. Gaya ini muncul karena reaksi seniman akibat revolusi industri. Victorian style memiliki ciri khas ornamen yang kompleks dalam desainnya. Menggunakan warna-warna gelap, seperti hitam dan coklat. Style ini selalu menggunakan border dekoratif yang dipadukan dengan tipografi yang rumit sehingga desain terlihat penuh.
2. Arts And Crafts (1880 – 1910)
Style yang dimulai di Inggris dan berkembang hingga ke Eropa dan Amerika Utara pada 1880-1910-an ini kemudian muncul kembali di Jepang pada tahun 1920-an. Style ini memiliki ciri khas penggunaan tekstur dan ilustrasi tipografi.
3. Art Nouveau (1890 – 1920)
Ciri utama dari style desain Art Nouveau adalah digambar tangan atau hand draw, penggunaan ornamen garis dan kurva yang alami serta penggunaan objek wanita pada desain. Art Nouveau merupakan gaya desain internasional pertama yang berkembang tahun 1880-an hingga era awal perang dunia pertama walaupun hanya berlangsung relatif singkat. Desain Art Nouveau umumnya terinspirasi dari bentuk-bentuk alam seperti bunga, burung, serangga, ombak laut, postur tubuh wanita, dan sebagainya. Desain Art Nouveau biasanya ditandai dengan adanya ornamen meliuk-liuk mengikuti irama alam dan lingkungan.
4. Futurism (1900 – 1930)
Gerakan seni Futurist menekankan supremasi teknologi, kecepatan dan industri dalam dunia yang terus berubah. Style desain Futurism banyak mempengaruhi perkembangan desain grafis ke arah yang lebih modern pada abad 20-an. Menampilkan gabungan antara nasionalisme, militerisme Italia dan kecepatan yang biasanya diekspresikan melalui figur mobil, pesawat terbang, dan kota.
5. Early Modern (1910 – 1935)
Ciri khas dari Early Modern Style adalah memiliki bentuk geometris, lebih minimalis, dan menekankan penggunaan foto dengan sedikit ilustrasi.
6. Heroic Realism (1910 – 1940)
Style terlihat realistis dan kebanyakan menggambarkan tokoh, pahlawan atau simbol sebagai objek utamanya, teksnya terlihat lebih kuat dengan penggunaan font yang jelas dan tebal.
7. Art Deco (1920 – 1940)
Art Deco populer pada tahun 1920 sampai 1940-an. Ciri khasnya mempresentasikan kemewahan, extravaganza, glamour, kejayaan, konsumerisme dan kecepatan.
Bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, motion line dan lampu-lampu mesin dengan mengutamakan kesederhanaan peletakan elemen-elemen desain.
8. Swiss / International Style (1940 – 1960)
Para desainer Swiss adalah orang yang sangat perfeksionis dalam bentuk tipografi. Oleh karena itu, style ini menggunakan font sans serif dengan desainnya yang minimalis. Memanfaatkan white space, style ini mengutamakan pesan yang ingin disampaikan. Biasanya, Swiss Style menggunakan bentuk yang asimetris.
9. Late Modern (1945 – 1960)
Style ini memiliki prinsip simplicity dengan bentuk geometris yang terdistorsi, sederhana, dan non-dekoratif, gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modern. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern telah banyak digunakan sehingga semakin menambah berbagai macam methodology prinsip-prinsip dalam mendesain.
10. American Kitsch (1950 – 1960)
Style ini dulu biasa digunakan pada komik dan poster film. Dengan tampilan yang lebih futuristik dan penggunaan font yang menonjol ditambah kontras warna yang sesuai antara font dan ilustrasi, style ini biasanya menampilkan tokoh dengan pose unik sebagai objek utama.
Itu dia kesepuluh aliran atau style desain yang pernah ada dan menjadi inspirasi desain-desain saat ini. Sebenarnya masih ada beberapa aliran desain lainnya, seperti Grunge Style, Post Modern Style, Flat Design, dan masih banyak lainnya
jangan lupa mampir ke youtube saya ya
https://www.youtube.com/channel/UC81uG899YBqnebjUYm8rdng/featured
Comments
Post a Comment